BAB I
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Adapun latar belakang dari pembuatan makalah ini untuk memenuhi tugas
dari Ibu Dra.Hj.Rusnailah, M.Pd. Selain itu juga untuk menambah wawasan dan
pengetahuan bagi para pembaca semua khususnya bagi diri saya sendiri.
2. Tujuan & Manfaat
Dengan terselesaikannya makalah ini,maka kami berharap semoga mendapat
nilai yang maksimal dan lebih memahami tentang materi yang kami bahas dalam
makalah ini.Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi para pembaca semuanya dan
dapat membantu dalam bidang pendidikan khususnya mahasiswa STKIP PGRI
Banjarmasin.
BAB II
SISTEM TRANSPORTASI
PADA HEWAN, MANUSIA DAN TUMBUHAN
1. Sistem Transportasi pada
Hewan
Pada hewan alat transpornya adalah cairan tubuh, dan pada
hewan tingkat tinggi alat transportasinya adalah darah dan bagian-bagiannya. Alat peredaran darah adalah
jantung dan pembuluh darah.
Sistem
sirkulasi pada hewan dibedakan menjadi 3, yaitu:
Sistem difusi : Terjadi pada avertebrata rendah seperti
paramecium, amoeba maupun hydra belum mempunyai sistem sirkulasi
berupa jantung dengan salurannya yang merupakan jalan untuk peredaran makanan.
Makanan umumnya beredar keseluruh tubuh karena adanya aliran protoplasma.
Sistem
peredaran darah terbuka :
jika dalam peredaran-nya darah tidak selalu berada di dalam pembuluh.
Misal : Arthropoda
Sistem
peredaran darah tertutup
: jika dalam peredaran-nya darah selalu berada di dalam pembuluh.
Misal : Annelida, Mollusca,
Vertebrata.
1.
Porifera
Belum
memiliki sistem sirkulasi khusus, tubuhnya terdiri atas dua lapisan sel,
lapisan dalam terdiri atas sel-sel yang disebut koanosit. Koanosit berfungsi menangkap makanan secara
fagosit yang selanjutnya disebarkan keseluruh tubuh oleh amoebosit.
2.
Hydra
Pada
dinding sebelah dalam dari tubuh Hydra berfungsi sebagai pencerna dan juga
berfungsi sebagai sirkulasi.
3.
Platyhelminthes
Sel
mesenkim berrfungsi membantu distribusi makanan yang telah dicernakan. Makanan
yang tidak dicerna dikeluarkan melalui mulut, misal pada Planaria.
4.
Annelida
Memiliki
sistem peredaran darah tertutup, yang terdiri dari pembuluh darah dorsal,
pembuluh darah ventral dan lima pasang lengkung aorta yang berfungsi sebagai
jantung, misal pada cacing tanah (Pheretima).
Arah aliran
darah :
Lengkung aorta
à pembuluh ventral à kapiler (seluruh jaringa
tubuh) à pembuluh dorsal à jantung).
Oksigen
diabsorbsi melalui kulit dan dibawa pembuluh kapiler menuju ke pembuluh dorsal.
Pertukaran darah terjadi paad kapiler. Darah cacing tanah mengandung
haemoglobin yang terlarut dalam cairan darahnya.
5.
Mollusca
Memiliki
sistem peredaran darah tertutup. Jantung pada hewan ini sudah terdapat atrium (serambi) dan ventrikel
(bilik) serta terdapat pembuluh darah vena dan arteri, misal pada keong (Pila
globosa).
6.
Arthropoda
Memiliki
sistem peredaran darah terbuka. Jantung disebut jantung pembuluh. Darah
dan cairan tubuh serangga disebut hemolimfa.
Arah aliran
darah :
Bila
jantung pembuluh berdenyut maka hemolimfe mengalir
melalui arteri ke rongga tubuh àjaringan tubuh tanpa melalui kapiler à jantung pembuluh melalui ostium.
Fungsi hemolimfa adalah mengedarkan zat makanan ke sel-sel.
Hemolimfe tidak mengandung haemoglobin
sehingga tidak mengikat oksigen dan darah tidak berwarna merah. O2
dan CO2 diedarkan melalui sistem trakea.
7.
Pisces
Jantung ikan terdiri :
- 2
ruang : meliputi 1 atrium (serambi) dan 1
ventrikel (bilik)
- Sinus
venosus : yang menerima darah dari vena kardinalis anterior dan
vena kardinalis posterior.
Arah aliran darah :
Darah dari jantung keluar melalui aorta ventral menuju insang.
Di insang aorta bercabang menjadi arteri brankial dan akhirnya menjadi
kapiler-kapiler (terjadi pertukaran gas yaitu pelepasan CO2 dan
pengambilan O2 dari air. Dari kapiler insang darah mengalir ke aorta
dorsal, kemudian ke kapiler seluruh tubuh untuk memberikan O2 dan
sari makanan serta mengikat CO2 . Selanjutnya darah kembali ke
jantung melalui vena kardinalis anterior dan vena kardinalis posterior.
Peredaran ikan termasuk peredaran
darah tunggal (dalam satu kali peredarannya, darah melalui jantung
satu kali).
8.
Amphibia
Jantung katak terdiri :
-
3 ruang
: 2 atrium dan 1
ventrikel
-
Sinus venosus
: menampung darah dari pembuluh
besar yang
akan masuk ke atrium kanan.
Arah aliran darah :
Darah yang
kaya O2 dari paru-paru dan kulit masuk ke atrium kiri. Darah yang
miskin O2 masuk ke atrium kanan dengan perantaraan sinus venosus.
Dari atrium darah masuk ke ventrikel sehingga terjadi percampuran darah yang
kaya O2 dan darah yang miskin O2 . Dari ventrikel darah
yang kaya O2 dipompa ke jaringan tubuh dan pada saat darah yang
miskin O2 dialirkan ke paru-paru ke kulit untuk memperoleh O2.
Peredaran
darah katak termasuk peredaran darah
ganda (dalam satu kali
peredarannya, darah melewati jantung 2 kali).
9.
Reptilia
Jantung reptilia terbagi
menjadi 4 ruang, yaitu :
- 2
atrium : - 1 atrium
dekster (serambi kanan)
- 1 atrium sinister (serambi kiri)
- 2
ventrikel : - 1 ventrikel dekster (bilik
kanan)
- 1 ventrikel sinister (bilik kiri)
Sekat di
antara ventrikel kiri dan ventrikel kanan belum sempurna.
Peredaran
darah reptilia merupakan peredaran darah ganda.
Pada buaya,
sekat ventrikel terdapat suatu lobang yang disebut foramen
panizzae yang memungkinkan pemberian O2 ke alat
pencernaan dan untuk keseimbangan tekanan dalam jantung sewaktu penyelam di
air.
10.
Aves
Jantung aves terbagi menjadi 4
ruang, yaitu :
- 2
atrium : - 1 atrium dekster
(serambi kanan)
- 1 atrium sinister (serambi kiri)
- 2
ventrikel : - 1 ventrikel dekster (bilik
kanan)
- 1 ventrikel sinister (bilik kiri)
Sekat di
antara ventrikel kiri dan ventrikel kanan sempurna sehingga tidak terjadi
percampuran darah yang kaya O2 dan yang miskin O2.
Peredaran darah reptilia merupakan peredaran darah ganda.
11.
Mamalia
Jantung mamlia terbagi menjadi
4 ruang, yaitu :
- 2
atrium : - 1 atrium
dekster (serambi kanan)
- 1 atrium sinister (serambi kiri)
- 2
ventrikel : - 1 ventrikel dekster (bilik
kanan)
- 1 ventrikel sinister (bilik kiri)
Sekat di
antara ventrikel kiri dan ventrikel kanan sempurna sehingga tidak terjadi
percampuran darah yang kaya O2 dan yang miskin O2.
Peredaran darah reptilia merupakan peredaran darah ganda.
2.Sistem Transportasi pada
Manusia
Transportasi
ialah proses pengedaran berbagai zat yang diperlukan ke seluruh tubuh dan
pengambilan zat-zat yang tidak diperlukan untuk dikeluarkan dari tubuh.
Alat transportasi pada manusia terutama adalah darah. Di dalam tubuh darah beredar dengan bantuan alat peredaran darah yaitu jantung dan pembuluh darah.
Alat transportasi pada manusia terutama adalah darah. Di dalam tubuh darah beredar dengan bantuan alat peredaran darah yaitu jantung dan pembuluh darah.
Selain peredaran darah, pada
manusia terdapat juga peredaran limfe (getah bening) dan yang diedarkan melalui
pembuluh limfe.
Fungsi darah :
1. Sebagai alat transport :
- O2 dari paru-paru
diangkut keseluruh tubuh
- CO2 diangkut dari
seluruh tubuh ke paru-paru
- Sari makanan diangkut
dari jonjot usus ke seluruh
jaringan yang
membutuhkan.
- zat sampah hasil
metabolisme dari seluruh tubuh
ke alat
pengleluaran.
- Mengedarkan hormon
dari kelenjar endokrin (ke-
lenjar buntu) ke
bagian tubuh tertentu.
2. Mengatur keseimbangan asam
dan basa
3. Sebagai pertahanan tubuh
dari infeksi kuman
4. Untuk mengatur stabilitas
suhu tubuh
Susunan Darah :
1. Sel-sel darah (bagian
padat)
a. Eritrosit (sel darah
merah)
Tidak berinti, mengandung Hb
(protein yang mengandung senyawa hemin dan Fe yang mempunyai daya ikat terhadap
O2 dan CO2), bentuk bikonkav, dibuat dalam sumsum merah
tulang pipih sedang pada bayi dibentuk dalam hati. Dalam 1 mm3 terkandung ± 5 juta eritrosit (laki-laki) dan ±
4 juta eritrosit (wanita).
Setelah tua sel darah merah
akan dirombak oleh hati dan dijadikan zat warna empedu (bilirubin).
b. Leukosit (leukosit)
Mempunyai inti, setiap 1 mm3
mengandung 6000 – 9000 sel darah putih, bergerak bebas secara ameboid,
berfungsi melawan kuman secara fagositosis, dibentuk oleh jaringan retikulo
endothelium disumsum tulang untuk granulosit dan kelenjar limpha untuk
agranulosit.
Leukosit, meliputi :
- Granulosit
: merpakan sel darah putih yang
bergranula
- Neutrofil :
granula merah kebiruan, bersifat fagosit.
- Basofil :
granula biru, fagosit.
- Eosinofil :
granula merah, fagosit.
- Agranulosit
: merupakan sel darah putih yang sitoplasmanya tidak bergranula
- Monosit : inti
besar, bersifat fagosit, dapat bergerak cepat.
- Limphosit : inti sebuah, untuk imunitas, tidak
dapat bergerak.
c. Trombosit
(sel darah pembeku)
Tidak berinti dan mudah pecah,
bentu tidak teratur, berperan dalam pembekuan darah, keadaan normal 1 mm3
mengandung 200.000 – 300.000 butir trombosit.
2. Plasma darah (cairan darah)
a.Protein,
meliputi :
- fibrinogen :
untuk pembekuan darah
- albumin :
menjaga tekanan osmotik darah
- globulin :
membentuk zat kebal / zat
antibodi
Berdasarkan kerjanya zat anti
dibedakan :
- prepsipitin :
kerjanya menggumpalkan darah
- lisin :
memecah antigen
- antitoksin :
menetralkan racun
b.Sari-sari
makanan, meliputi :
- glukosa
- asam amino
- asam lemak
- gliserin
c.Garam
mineral, meliputi :
- kation
: Na+, K++, Ca++, Mg++
- anion : Cl-,
HCO3-, PO4-
d.Zat
hasil produksi sel, meliputi :
- hormon
- enzim
- antibodi
e.Zat
hasil sisa metabolisme, meliputi :
- urea
- asam ureat
f.Gas-gas
pelepasan, meliputi :
- O2
- CO2
- N2
Alat Peredaran Darah
Alat
peredaran darah terdiri atas jantung (cor) dan pembuluh (vasa darah).
1. Jantung (cor)
Merupakan alat pemompa darah.
Jantung terdiri dari otot jantung blastosis
foetalis (sel-sel dara(miokardium),
selaput jantung (perikardium) dan
selaput yang membatasi ruangan jantung (endokardium).
Otot jantung mendapatkan zat
makanan dan O2 dari arah melalui arteri koroner. Peristiwa
penyumbatan arteri koroner disebut koronariasis.
Jantung terdiri dari 4 ruang,
yaitu 2 atrium dan 2 ventrikel.
- Atrium
(serambi)
Merupakan ruangan tempat masuknya darah dari pembuluh balik (vena). Atrium
kanan (dekter) dan atrium kiri (sinister) terdapat katup valvula bikuspidalis. Pada fetus antara atrium
kanan danatrium kiri terdapat lubang disebut foramen
ovale.
- Ventrikel
(bilik)
Ventrikel mempunyai otot lebih tebal dari atrium, dan ventrikel kiri lebih
tebal daripada ventrikel kanan, karena berfungsi memompakan darah keluar
jantung. Antara ventrikel kanan dan ventrikel kiri terdapat katup valvula trikuspidalis.
Saat ventrikel berkontraksi,
darah dari ventrikel kiri yang kaya O2 dipompakan menuju aorta.
Sedangkan darah dari ventrikel kanan yang kaya CO2 dipompakan
melalui arteri paru-paru (arteri pulmonalis). Bila ventrikel mengendur
(relaksasi) maka jantung akan menerima darah vari vena cava superior, dan vena
cava inferior yang kaya CO2 masuk ke dalam atrium kanan. Sedangkan
darah dari pembuluh balik paru-paru (vena pulmonalis) yang kaya O2
masuk ke atrium kiri.
Pada jantung yang mengempis
(kontraksi) maka tekanan jantung menjadi maksimum disebut sistole. Keadaan jantung yang relaksasi
(mengendur) maksimum, maka tekanan ruang jantung menjadi minimum disebut diastole.
Jantung
manusia berdenyut kira-kira 70 – 80 kali setiap menit, sehingga dalam sehari ± 100.000 kali. Pada bayi yang baru lahir berdenyut ±
130 setiap menit. Umur 20 tahun ± 72 / menit dan 45
tahun ± 75 / menit.
2.
Pembuluh darah
-
Pembuluh nadi (arteri) : pembuluh
darah yang membawa darah dari jantung.
-
Pembuluh vena (balik) : pembuluh darah
yang membawa darah ke jantung.
Perbedaan
antara arteri dan vena.
|
Obyek
|
Arteri (pembuluh nadi)
|
Vena (pembuluh balik)
|
|
Dinding
Aliran
Darah
Tekanan
Letak
Katup
Nama
|
Tebal, elastis
Meninggalkan jantung
Kaya O2 kecuali arteri pulmonalis.
Jika terpotong darah memancar.
Agak ke dalam
Hanya satu dipangkal aorta.
Sesuai dengan organ yang dituju.
|
Tipis, kurang elastis
Menuju ke jantung
Kaya CO2 kecuali vena pulmonalis.
Jika terpotong, darah hanya menetes.
Di permukaan tubuh
Banyak terdapat di sepanjang vena yang besar.
Sesuai dengan organ yang ditinggalkan.
|
Macam-macam
peredaran darah :
1.
Peredaran darah kecil, melalui :
Ventrikel kanan à arteri pulmonalis à paru-paru à vena pulmonalis à atrium kiri.
Atau :
Jantung à paru-paru à jantung
2.
Peredaran darah besar, melalui :
Ventrikel kiri à aorta à arteri à arteriola à kapiler à venula à vena à vena cava superior dan vena
cava inferior à
atrium kanan.
Atau :
Jantung à seluruh tubuh à jantung
3.
Sistem portae
Darah sebelum masuk kembali ke jantung terlebih dahulu masuk ke dalam suatu
organ yang disebut sistem portae.
Pada mamalia/ manusia hanya terdapat satu sistem portae yaitu sistem portae hepatica.
Pembuluh limpha (pembuluh
getah bening)
1.
Pembuluh limpha dada kanan (ductus limfaticus dekster).
Menerima aliran limpha dari daerah kepala, leher, dada, paru-paru, jantung,
lengan kanan yang bermuara di pembuluh balik di bawah selangka kanan.
2. Pembuluh limpha
dada kiri (ductus thoracikus).
Menerima
aliran limpha dari bagian lain danbermuara di pembuluh balik di bawah selangka
kiri. Pembuluh inimerupakan tempat bermuaranya pembuluh-pembuluh kil atau
pembuluh lemak, yaitu pembuluh yang mengumpulkan asam lemak, yang diserap oleh
usus.
Pada kelenjar limpha dibuat sel-sel darah putih limfosit
yang berperan dalam pemberantasan kuman penyakit.
Perbedaan peredaran limpha
dengan peredaran darah.
|
|
|
Peredaran darah
|
Peredaran limpha
( limpha )
|
|
1.
2.
3.
4.
5.
|
Sistem per-edaran.
Yang dialir kan.
Tenaga pendorong.
Zat yang di angkut.
Pembuluh-nya
|
Tertutup
Darah, berwarna merah.
Kontraksi otot jantung.
O2, CO2, protein, gula.
Arteri dan vena.
|
Terbuka
Getah bening, ber-warna kuning ke-putihan.
Kontraksi otot rangka.
Lemak (asam lemak + gliserin).
Pembuluh getah be-ning (duktus torak-sikus dan
duktus limfatikus dekster)
|
Gangguan pada sistem sirkulasi
1. Hemofili
: darah sukar membeku akibat faktor keturunan (genetis).
2. Anemia
: penyakit kurang darah, akibat kandungan Hb rendah, kurangnya eritrosit
atau menurunnya volume darah dari normal.
3. Polistemia
: kelebihan eritrosit akibat meningkatnya viskositas (kekentalan) darah.
4. Leukimia
: kanker darah, akibat bertambahnya leukosit yang tidak terkendali.
5. Leukopenia
: menurunnya jumlah leukosit karena infeksi kuman tifus sehingga eritrosit
dapat menurun hingga 3000 per mm3.
6. Thalasemia
: rendahnya daya ikat eritrosit terhadap O2 karena kegagalan
pembentukan haemoglobin (eritrosit pecah). Penyakit ini genetis.
7. Sklerosis
: pengerasan pembuluh nadi akibnat endapan senyawa lemak atau zat kapur.
Aterosklerosis, bila endapannya lemak.
Arteriosklerosis, bila endapannya zat kapur.
8. Trombus
& embolus : penyakit jantung yang disebabkan oleh penggumpalan di dalam
arteri koroner.
9. Koronarialis
: penyempitan arteri koroner pada jantung.
10.Varises
: pelebaran pembuluh vena dan umumnya di bentis, sedang yang di anus
disebut ameien (hemoroit).
11. Hipertensi
: tekanan darah tinggi.
12. Hipotensi
: tekanan darah rendah.
13. Eritroblastosis
fetalis : penyakit kuning bayi, karena kerusakan darah bayi yang baru lahir
akibat kemasukan aglutinin dari luar.
14. Blue
baby : bayi warna biru waktu lahir akibat kelainan jantung (foramen ovale
tidak menutup).
3. Sistem Transportasi pada Tumbuhan
Transportasi tumbuhan adalah
proses pengambilan dan pengeluaran zat-zat ke seluruh bagian tubuh tumbuhan.
Pada tumbuhan tingkat rendah (misal ganggang) penyerapan air dan zat hara yang
terlarut di dalamnya dilakukan melalui seluruh bagian tubuh. Pada tumbuhan
tingkat tinggi (misal spermatophyta) proses pengangkutan dilakukan pembuluh
pengangkut yang terdiri dari xylem dan phloem.
Tumbuhan
memperoleh bahan dari lingkungan untuk hidup berupa O2, CO2,
air dan unsur hara. Kecuali gas O2 dan CO2 zat
diserap dalam bentuk larutan ion.Mekanisme proses penyerapan dapat belangsung
karena adanya proses imbibisi, difusi, osmosis dan transpor aktif.
Imbibisi : merupakan penyusupan atau peresapan air ke dalam ruangan antar dinding sel, sehingga dinding selnya akan mengembang. Misal masuknya air pada biji saat berkecambah dan biji kacang yang direndam dalam air beberapa jam.
Diffusi : gerak menyebarnya molekul dari daerah konsentrasi tinggi (hipertonik) ke konsentrasi rendah (hipotonik). Misal pengambilan O2 dan pengeluaran CO2 saat pernafasan, penyebaran setetes tinta dalam air.
Osmosis : proses perpindahan air dari daerah yang berkonsentrasi rendah (hipotonik) ke daerah yang berkonsentrasi tinggi (hipertonik) melalui membran semipermiabel. Membran semipermiabel adalah selaput pemisah yang hanya bisa ditembus oleh air dan zat tertentu yang larut di dalamnya. Keadaan tegang yang timbul antara dinding sel dengan dinding isi sel karena menyerap air disebut turgor, sedang tekanan yang ditimbulkan disebut tekanan turgor. Untuk sel tumbuhan bersifat selektif semipermiabel. Setiap sel hidup merupakan sistem osmotik. Jika sel ditempatkan dalam larutan yang lebih pekat (hipertonik) terhadap cairan sel, air dalam sel akan terhisap keluar sehingga menyebabkan sel mengkerut. Peristiwa ini disebut plasmolisis.
Transpor aktif : pengangkutan lintas membran dengan menggunakan energi ATP, melibatkan pertukaran ion Na+ dan K+ (pompa ion) serta protein kontraspor yang akan melekul lain seperti asam amino dan gula. Arahnya dari daerah berkonsentrasi tinggi ke konsentrasi rendah. Misal perpindahan air dari korteks ke stele.
Pengangkutan Zat Melalui Xylem
Pengangkutan zat pada tumbuhan dibedakan
menjadi :
1.Pengangkutan vaskuler (intravaskuler) : pengangkutan melalui berkas
pembuluh pengangkut.
2.Pengangkutan ekstravaskuler : pengangkutan air dan garam mineral di luar
berkas pembuluh pengangkut. Pengangkutan ini berjalan dari sel ke sel dan
biasanya dengan arah horisontal. Di dalam akar pengangkutan ini melalui :
bulu akar à epidermis à korteks à endodermis à xylem.
Penganngkutan ekstravaskluler dibedakan :
- transportasi/ lintasan apoplas : menyusupnya air tanah secara bebas
atau transpor pasif melalui semua bagian tak hidup dari tumbuhan (dinding sel
dan ruang antar sel)
- transportasi/ lintasan simplas : bergeraknya air dan garam
mineral melalui bagian hidup dari sel tumbuhan (sitoplasma dan vakoula).
Air dan garam mineral akan diangkut ke daun melalui pembuluh kayu (xylem).
Komponen utama penyusun xylem adalah elemen pembuluh (trakea) dan trakeid.
Trakea dan trakeid merupakan sel-sel yang mati karena tidak mempunyai
sitoplasma dan hanya mempunyai dinding sel.
Sel trakea terdiri atas tabung yang berdinding tabal dan membentuk suatu
pembuluh.
Sel trakeid merupakan sel dasar penyusun xylem, yang terdiri dari sel
memanjang dan berdinding keras karena mengandung lignin. Pada beberapa tempat
dinding sel trakeid terdapat bagian-bagian yang tidak menebal yang disebut
noktah.
Selain trakea dan trakeid xylem juga mengandung sel parenkim (parenkim
kayu) yang merupakan sel hidup dan berfungsi untuk menyimpan bahan makanan.
Xylem juga mengandung serabut kayu yang berfungsi sebagai penguat (penyokong)
Proses pengangkutan air dan zat zat terlarut hingga sampai ke daun pada
tumbuhan dipengaruhi oleh :
- daya kapilaritas : pembuluh xylem yang terdapat pada tumbuhan
dianggap sebagai pipa kapiler. sebagai akibat dari gaya adhesi antara dinding
pembuluh kayu dengan molekul air.
- daya tekan akar : tekanan akar pada setiap tumbuhan
berbeda-beda. Besarnya tekanan akar dipengaruhi besar kecil dan tinggi
rendahnya tumbuhan (0,7 - 2,0 atm). Bukti adanya tekanan akar
adalah pada batang yang dipotong, maka air tampak menggenang dipermukaan
tunggaknya.
- daya hisap daun : disebabkan adanya penguapan
(transpirasi) air dari daun yang besarnya berbanding lurus dengan luas bidang
penguapan (intensitas penguapan).
- pengaruh
sel-sel yang hidup
Tumbuhan mengeluarkan cairan dari tubuhnya melalui
3 proses, yaitu :
1.Transpirasi : adalah terlepasnya air dalam
bentuk uap air melalui stomata dan kutikula ke udara bebas (evaporasi).
Transpirasi dipengaruhi oleh :
Faktor luar, meliputi :
- kelembaban udara : semakin tinggi kelembaban udara maka
transpirasi semakin lambat. Pada saat udara lembab transpirasi akan terganggu, sehingga tumbuhan akan
melakukan gutasi
- suhu udara : semakin tinggi suhu maka transpirasi
semakin cepat.
- intensitas cahaya : semakin banyak intensitas cahaya
maka transpirasi semakin giat.
- kecepatan angin : semakin kencang angin maka transpirasi
semakin cepat.
- kandungan air tanah
Faktor dalam, meliputi :
- ukuran (luas) daun
- tebal tipisnya daun
- ada tidaknya lapisan lilin pada permukaan daun
- jumlah stomata
- jumlah bulu akar (trikoma)
Jadi semakin cepat laju transpirasi berarti semakin cepat
pengangkutan air dan zat hara terlarut, demikian pula sebaliknya. Alat untuk
mengukur besarnya laju transpirasi melalui daun disebut fotometer atau
transpirometer.
2. Gutasi : adalah pengeluaran air dalam bentuk tetes-tetes air
melalui celah-celah tepi atau ujung tulang tepi daun yang disebut Air akan naik
melalui pembuluh kayu hidatoda/ gutatoda/ emisarium. Terjadi pada suhu rendah
dan kelembaban tinggi sekitar pukul 04.00 sampai 06.00 pagi hari. Di alami pada
tumbuhan famili Poaceae (padi, jagung, rumput, dll)
3. Perdarahan : adalah pengeluaran air cairan dari tubuh
tumbuhan berupa getah yang disebabkan karena luka atau hal-hal lain yang tidak
wajar. Misalnya pada penyadapan pohon karet dan pohon aren.
Pengangkutan Melalui Phloem
Air dan zat
terlarut yang diserap akar diangkut menuju daun akan dipergunakan sebagai bahan
fotosintesis yang hasilnya berupa zat gula/ amilum/ pati. Pengangkutan hasil
fotosintesis berupa larutan melalui phloem secara vaskuler ke seluruh bagian
tubuh disebut translokasi.
Untuk membuktikan
adanya pengangkutan hasil fotosintesis melewati phloem dapat dilihat dari pada
proses pencangkokan. Batang yang telah kehilangan kulit (phloem) mengalami
hambatan pengangkutan akibat terjadinya timbunan makanan yang dapat memacu
munculnya akar apabila bagian batang yang terkelupas kulitnya tertutup tanah
yang selalu basah.
Beberapa tumbuhan
menyimpan hasil fotosintesis pada akarnya atau batangnya. Pada umumnya jaringan
phloem tersusun oleh 4 komponen, yaitu :
- buluh tapis
- sel pengiring
-
parenkim phloem
-
serabut-serabut
BAB III
KESIMPULAN DAN PENUTUP
1. Kesimpulan
Transportasi ialah proses
pengedaran berbagai zat yang diperlukan ke seluruh tubuh dan pengambilan
zat-zat yang tidak diperlukan untuk dikeluarkan dari tubuh.
Pada hewan tingkat rendah alat transportasinya adalah cairan tubuh dan pada hewan tingkat tinggi dan manusia alat transportasinya adalah darah dan bagian-bagiannya. Alat peredaran darah adalah jantung dan pembuluh darah.Selain peredaran darah pada manusia terdapat juga peredaran limfe (getah bening) dan yang diedarkan melalui pembuluh limfe.
Pada hewan tingkat rendah alat transportasinya adalah cairan tubuh dan pada hewan tingkat tinggi dan manusia alat transportasinya adalah darah dan bagian-bagiannya. Alat peredaran darah adalah jantung dan pembuluh darah.Selain peredaran darah pada manusia terdapat juga peredaran limfe (getah bening) dan yang diedarkan melalui pembuluh limfe.
Transportasi
tumbuhan adalah proses pengambilan dan pengeluaran zat-zat ke seluruh bagian
tubuh tumbuhan. Pada tumbuhan tingkat rendah (misal ganggang) penyerapan air
dan zat hara yang terlarut di dalamnya dilakukan melalui seluruh bagian tubuh.
Pada tumbuhan tingkat tinggi (misal spermatophyta) proses pengangkutan
dilakukan pembuluh pengangkut yang terdiri dari xylem dan phloem.
2. Penutup
Kami sebagai penulis makalah
ini telah berusaha sebaik mungkin untuk menyelesaikan makalah ini dengan jelas,
singkat, dan mudah dibaca.Oleh sebab itu bila ada kekurangan di dalam makalah
ini harap dimaklumi. Apabila mempunyai saran yang bersifat dapat membangun,
kami harapkan supaya diberikan kepada kami supaya mutu pendidikan semakin baik.


woyyy kalo bisa jangan copy paste dari sumber yang sama dong sob.
BalasHapus